Wednesday, November 12, 2014

Wednesday, November 12, 2014
Sejarah Pramuka di Dunia Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia sedangkan di dunia pramuka disebut Scout. Gerakan yang juga disebut Scouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual. Sejarah pramuka di dunia sendiri dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell saat itu sebagai Letnan Jendral tentara Inggris untuk pertama kalinya mengadakan perkemahan pramuka di pulau Brown Sea, Inggris selama 8 hari. Selanjutnya pada tahun 1908 Baden Powel menulis bukutentang prinsip dasar kepramukaan “Scouting for Boys ” yang artinya pramuka untuk laki-laki. Pada tahun 1912 dengan babtuan adik perempuan Baden Powell bernama Agnes maka terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan dengan sebutan “Girls Guides“. Organisasi kepramukaan perempuan ini pun dilanutkan oleh istri Baden Powell. Selanjutnya di tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak srigala). Pedoman kegiatan yang dilakukan berdasarkan dari sebuah buku yang berjudul “The Jungle Book” karangan Rudyard Kipling. Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu organisasi pramuka bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Selang empat tahun kemudian yaitu tahun 1922 Powel menerbitkan buku menerbitkan buku ”Rovering To Succes ” buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju kepantai bahagia. Jambore DuniaDi tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam sejarah pramuka dimana untuk pertama kalinya di adakan Jambore di dunia. Selain itu tahun ini juga dibentuk Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan biro pusat di London. 

Biro pramuka putra dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss, dan Nigeria. Sedangkan untuk putri memiliki lima kantor pusat sekretariat di Londondan biro kantor wilayah di Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik, dan Eropa. Jambore Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Dalam kegiatan tersebut diundang pula peserta dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World ). Pelaksanaan Jambore dunia selanjutnya: Tahun 1924 ke II diErmelunden, Copenhagen, Denmark Tahun 1929 ke III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris Tahun 1933 ke IV di Godollo, Budapest, HongariaTahun 1937 ke V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda Tahun 1947 ke VI di Moisson,Prancis Tahun 1951 ke VII di Salz Kamergaut, Austria Tahun 1955 ke VIII di Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris Tahun 1959 ke IX di Makiling, Philipina Tahun 1963 ke X di Marathon, Yunani Tahun 1967 ke XI di Idaho, Amerika Serikat Tahun 1971 ke XII di Asagiri, Jepang Tahun 1975 ke XIII di Lillehammer, Norwegia Tahun 1979 ke XIV di Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan)Tahun 1983 ke XV di Kananaskis, Alberta, Kanada Tahun 1987 ke XVI di CataractScout Park, Australia Tahun 1991 ke XVII di Korea SelatanTahun 1995 ke XVIII di BelandaTahun 1999 ke XIX di Chili,Amerika Serikat Tahun 2003 ke XX di ThailandSejarah Pramuka di Indonesia Ternyata gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda. Di belanda gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada masa itu Belanda yang menguasai Indonesia pun membawah gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka pun mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). 

Dalam perkembangan pemimpin-pemimpingerakan nasional membentuk organisasi kepanduan dengan tujuan membentukmanusia Indonesia yang baik dan siap menjadi kader pergerakan nasional. Dalam waktu singkat muncul berbagai organisasi kepanduan antara lain JPO (JavaansePadvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (HisbulWathon). Kemudian pemerintah Hindia Belandamemberikan larangan penggunaan istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salim mengganti nama Padvindery menjadi Pandu atau Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia. Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).

0 komentar:

Post a Comment