Thursday, November 6, 2014

Thursday, November 06, 2014
   Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sobat, agan sekalian kali ini saya akan memberikan sedikit info + pengetahuan untuk pembaca blog saya.
  *--Konsep Perubahan dan Kesinambungan. Sejarah mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Masa lampau memiliki pengertian yang sangat luas, bisa berarti satu abad yang lalu. Bahkan, waktu sekarang ketika sedang membaca artikel ini maka, akan segera menjadi masa lalu. Pada saat ini pula peristiwa-peristiwa bersejarah terus berlangsung.
   Oleh karena itu, dalam mempelajari sejarah kita harus menyadari bahwa rangkaian peristiwa sejarah sejak adanya manusia hingga sekarang adalah peristiwa yang berkelanjutan atau berkesinambungan (continuty).
   Roeslan Abdul Gani mengatakan bahwa "Ilmu sejarah ibarat penglihatan terhadap tiga dimens, yaitu pertama, penglihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang, dan ketiga ke masa depan ( to study history is to study the past to built the future )."
   Dengan demikian, mempelajari peristiwa-perialstiwa bersejarah akan selalu terkait dengan "waktu" (TIME). Penhertian waktu dalam hal ini haruslah dianggap sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa sebelumnya ke masa-masa yang saling terkait sehingga perjalanan sejarah tidak akan pernah berhenti. Dalam perjalanan waktu tersebut, ilmu sejarah mengenal adanya konsep "PERUBAHAN" (CHANGE). Perkembangan kehidupan sejak adanya manusia sampai sekarang yang berlangsung dengan cepat dan mendasar disebut dengan revolusi. Semua sisi kehidupan terus bergerak seiring perjalanan waktu dari masa lampau ke masa kini menuju masa yang akan datang. Selama itu pula terjadi perubahan-perubahan. Oleh karena itu, setiap peristiwa yang terjadi tidaklah berdiri sendiri dan tidak terpisah dari peristiwa lain. Dengan demikian, mempelajari sesuatu yang terus berjalanan dengan pijakan masa lampau, menarik garis ke masa sekarang dan ke masa yang akan datang.
   *--Konsep Kronologi dan Periodisasi
@Kronologi : berarti sesuai dengan urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya. Oleh karena itu, kita harus memerhatikan urutan-urutan kejadian atau kronologi dari suatu peristiwa agar mendapat pemahaman yang baik dalam mempelajari sejarah. Pemahaman sejarah yang bersifat anakronis akan menimbulkan kerancuan, bahkan akan membuat akan membuat pemahaman yang keliru tentang sejarah.
   Sejarah kronologi dalam sejarah dikena juga istilah kronik. Kronik merupakan kisah atau catatan sejarah yang diceritakan berdasarkan urutan waktu. Di eropa pada zaman pertengahan banyak ditulis karya-karya sejarah sejarah yang disebut ANNAL dan CHRONICLES. Kedua sejarah tersebut disusun berdasarkan urutan waktu. Bedanya jika ANNAL merupakan catatan peristiwa-peristiwa penting dn biasanya dalam kalimat-kalimat pendek, maka CHRONICLES merupakan catatan peristiwa-peristiwa yang lebih luas. Catatan-catatan dan kisah-kisah sejarah pada zaman kekaisaran di Cina juga disebut dengan kronik.
   Misalnya salah satu kronik Cina menuliskan tentang kedatangan utusan dari SRIWIJAYA ke CINA pada tahun 992 masehi. Utusan itu tidak berani pulang kembali karena negerinya sedang mendapat serangan dari Dharmawangsa Teguh dari Jawa Timur. Kronik Cina yang lain misalnya catatan perjalanan Fa-Hien sehingga sampai di Tarumanegara dan kisah perjalanan I-tsing dari Cina ke India lewat jalur laut dan singgah di Sriwijaya. Kronik-Kronik Cina tersebut disusun berdasarkan urutan waktu kejadiannya.
@Periodisasi : pembagian atau pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yang sangat panjang menjadi beberapa zaman. Dalam kenyataan sejarah yang sebenarnya, tidak dikenal adanya periodisasi sejarah karena pada hakikatnya peristiwa-peristiwa sejarah saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya dan tidak terputus dalam suatu periodisasi.
Demkianlah artikel saya mengenai konsep dasar sejarah. Semoga bermanfaat untuk oara pembaca dan juga. Sekian dari saya semoga kita berjumpa lagi di artikel saya berikutnya.

0 komentar:

Post a Comment